Alasan Ikut One Day One Post (ODOP) di Esrtilook Community (Lagi)

Gambar : pixaby.com

Hay hay hay... Gimana kabarnya? Terus, gimana One Day One Postnya? Lancar? Atau, malah mual? Pusing.

Udah hari ke-13 aja nih, Dears. Gimana? Bisa menyelesaikan dengan lancar? Atau, malah mandeg ditengah jalan?

Well, mungkin, dirku saja yang mandeg ditengah jalan. Ketinggalan jauh deh rasa-rasanya. Kalian udah sampai Semarang, eh, diriku baru nyampe Kota Kudus. Malang, nian nasibku. 

Emang kau sendiri yang sok sibuk kan, An?

Iya. Iya. 

Ok. Kali ini, saya terpaksa bahas tentang hal ini. Apasih, alasan saya buat ikut One Day One Post. Ok, saya tidak memaksa kalian baca tulisan saya. Yang penting saya bisa ngepostnya hari ini. Dan, juga saya tidak peduli apa kata kalian. Terserah deh, mau komen baik ya silahkan mau komen buruk ya silahkan. Ya, emang beginilah gaya tulisan saya.

*Waduh... Galak amat mbak? 

Wkwkwk... Demi keamanan hati, yes. 

Nah, berikut alasan saya tetap mengikuti One Day One Post di Estrilook Community.

1. Karena Kangen Menulis

Iyap. Siapa sih yang nggak kangen. Lha wong tiap hari baca, kemudian memutuskan ingin menulis. Eh, ketika selang beberapa hari nggak nulis, jadi kangen. Jadi baper. Pengen seperti teman-teman yang sudah berhasil membuat karya cetak. Seperti ; novel maupun bisa tembus dimedia cetak. Ya.. saya pinginlah.

Namun, saya tahu Dears. Untu mncapai semua itu tidaklah nudah. Butuh proses yang sangat panjang. Bahkan, mereka-mereka sampai mengorbankan waktu berharganya hanya demi sebuah tulisan. Iyap. Semua memang harus didasari dengan niat yang ikhlas. Hanya mengharap Ridho pada-Nya. Bukan karena harta maupun materi.

2. Karena Ingin Meramaikan Blog

Iyap. Lama tak menulis, semakin banyaklah sarang laba-laba dimana-mana. Jadi, ngeri sendir. Berasa kayak rumah hantu. Hiii serem.

Well, dulu nih ya. Saya buat akun blog ini dengan cara otodidak. Bermodal kuota dan searching bagaimana cara membuat blog di google. Kemudian, cara merapikan blog. Dan, bagaimana cara posting blog. Semua itu saya lakukan secara otododak. Yah... Meskipun hasil tulisannya masih berupa curhatan. Tapi, hal itu sudah membuatku senang. Membuatku bangga. Bisa buat alamat blog sendiri.

Sampai akhirnya, tak sengaja kujumpai sebuah postingan dari Bu Founder Muyyasaroh. Beliau mengajak semua temannya di Facebook yang ingin belajar ngeblog dan buat artikel. Nah, dari situlah saya mulai mengikuti. Kemudian, tak berselang lama, saya ingin off dari kepenulisan. Namun, masih mengkuti group via WhatsApp tersebut. Meskipun, sudah tidak menulis lagi.

Nah, dari situlah muasalnya. Karena rindu, kemudian karena ingin meramaikan blog.

3. Karena Ingin Memiliki Teman

Semakin banyak teman, semakin banyaklah rezeki yang mengalir.

Rezeki tak harus dihitung dengan nominal lho, Dears. Memiliki teman banyak juga rezeki. 

Ya, meskipun temanku masih bisa dihitung dengan jari, namun, saya juga ingin memiliki banyak teman. Dan, salah satunya adalah dengan menulis ini. 

Jujur, saya orangnya susah sekali beradaptasi. Saat ada teman baru datang, nggak bisa langsung akrab. Butuh waktu sampai berbulan-bulan gitu lho, Dears. Ada yang bisa kasih solusi nggak?


4. Dengan Ngeblog, Hidup Jadi Lebih Bahagia

*Lho, kok bisa? Emang bisa?

Iya. Bisa.

Itu menurutku aja si ya. Saya bisa mengatakan hal ini karena ada beberapa faktor yang menjadi alasannya. Apa itu? Mari simak baik-baik. 

Pertama, bukankah perempuan itu lebih banyak bicara? Dalam sehari ia bisa memakai 20.000 kosa kata untuk berbicara. Hal ini berbeda jauh dengan kaum laki-laki yang hanya 7.000 kata yang harus mereka konsumsi.

Gimana? Banyak kan, konsumsi kosa kata perempuan ini?
Nah, karena lebih banyak berbicara maka, kaum perempuan perlu mengeluarkan uneg-uneg nya dengan berbicara. Iyap. Berbicara lho, Dears. Apa yang mereka bicarakan?

Macam-macam.

Mulai dari kebiasaan sehari-hari, misal; harga cabe naik, harga bawang naik, sampai-sampai ngomongin orang. Naudzubillah... Jangan sampai kita pergunakan lisan kita untuk hal-hal yang dapat menyebabkan kita terjerumus dalam nerakanya Allah SWT.

Nah, maka dari itu, dari pada mengelurkan uneg-uneg dengan omongan yang belum juga bermanfaat dengan tetangga, mending, ditulis saja nih, Dears. Namun, kalian juga harus memilah dan memilih kata yang tepat untuk ditulis lho, Dears. Jangan asal tulis. Hal itu juga sama saja dengan ngobrol lho ya. Meskipun, tidak ada yang menanggapi. Namun, setelah menulis, hati terasa plongggg banget. Lebih bahagia juga. Jadi, masih meragukan menulis? 

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Mengenai Saya

Foto saya
Berasal dari keluarga yang biasa saja, pun bukan mahasiswa. Semua itu tak dapat menghentikan langkah saya untuk terus berbagi ilmu. Karena, sebaik-baik manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi sesama. Dan saya, memulainya dari sini; menulis.

Pengikut