Tentang Aku, Cerita di Masa Lalu. Masa-masa Tersakiti

Ada yang bilang, mengikhlaskan itu sulit. Setuju? Saya juga setuju akan pendapat itu. Namun, Sulit bukan berarti tak bisa, bukan?
Sudah lebih dari Sepuluh tahun, dan aku masih terbayang masa itu. Masih terlihat jelas akan kenangan itu. Masih merasakan sakit hati saat melihat orang itu. Bukan, aku bukan bermaksud menyalahi takdir. Namun, untuk seseorang yang memiliki sifat perasa seperti itu, meskipun di mata orang lain terlihat sepele, namun, hal itu sangat berat ku lupakan bagiku.

Awal mula, tepatnya, Dua belas tahun yang lalu, atau bahkan? Tiga belas tahun yang lalu. Aku lupa, saat itu aku duduk di bangku kelas 2 atau 3. Ada seorang anak lelaki yang selalu membully ku. Entah apa yang menyebabkan dia begitu bencinya denganku. Dan, saat itu juga, masa-masa dimana seharusnya hal yang paling bahagianya dalam hidupku ketika aku kecil. Karena masa anak-anak cenderung bermain, tertawa, dan begitu seterusnya sampai remaja. Hal yang seharusnya ku lalui hari itu dengan tawa, tergantikan oleh tangis yang tak ingin ku lalui sebelumnya.

Masa kecilku tak sempurna. Masa kecilku tak bahagia. Dan, hal itulah yang membuatku sependiam sekarang. Namun, Allah SWT tak mungkin memberikan ujian di batas kemampuan hambanya. Sekarang, aku bersyukur. Karena Allah SWT menimpakan kepada hal itu saat aku keci. Sehingga aku menjadi seorang muslimah yang memiliki rasa malu, lebih pendiam, dan tak salah dalam memilih teman.

Dulu, untuk melewati masa-masa itu, seringkali aku menangis. Malam-malam, di kamar sendirian. Kenapa semua ini terjadi padaku? Kenapa Dia menimpakan hal ini kepadaku? Disaat aku seharusnya merasakan bahagia, disaat seharusnya aku merasakan tertawa. Aku sendirian. Aku tak memiliki teman. 

Namun, hal tragis menimpaku saat aku sedang marah dengan Dia- Allah SWT- yang tak seharusnya aku marah. Hal yang tak seharusnya aku selalu negatif thingkhing. Hal yang tak seharusnya aku semakin hari semakin down. Dan, aku memang tak harus melakukan hal yang demikian.



Maaf, atas segala khilaf, Allah...

Bukankah Allah SWT memberikan suatu tanda bila Dia mencintai hambanya? Yaitu, ujian. Iya, ujian adalah suatu tanda bahwa beliau telah mencintai hambanya. Bagi yang mampu melewatinya, derajatnya akan diangkat oleh-Nya. Masya Allah. Semoga, setelah kejadian ini. Setelah kejadian di masa lalu yang pernah aku lalui. Kejadian yang semakin mendewasakanku. Aku senantiasa sabar dalam menghadapi cobaan. Aamiin.

Ngeblog Pakai Handphone, Why Not?


Handphone atau gawai atau yang biasa di singkat HP, menjadi alat komunikasi yang sepertinya wajib untuk dipunyai pada zaman sekarang. Tak jarang, kita bisa melihat disekeliling kita, banyak sekali yang menggunakan handphone untuk komunikasi. Mulai dari orang tua, remaja, bahkan anak-anak. 

Pada zaman milinial seperti ini, handphone sudah berubah alih fungsinya. Bukan hanya sebagai alat komunikasi. Namun, bisa juga digunakan untuk pemasaran, seperti jualan onlie, ojek online, ngevlog, maupun blogging atau ngeblog.

Iya. Ngeblog.

Yakin, handphone bisa digunakan untuk ngeblog?
Yakin lah, Dears.

Emang, bisa?
Bisa. Sudah kubuktikan lho, Dears. 

Berikut, akan saya jelaskan alasan saya ngeblog pakai handphone :

1. Pengen Punya Blog, tapi Nggak Punya Laptop

Iyap. Inilah alasanku yang utama. Dulu banget, pengen gitu punya blog. Pengen nulis di blog sendiri. Dan, akhirnya tercetuslah ide untuk buat blog sendiri dengan menggunakan handphone. Meskipun nih ya, bingung di awal-awal harus mulai darimana. Setelah ini harus ngapain. But, overall dengan tekad dan tujuan, alhamdulillah jadilah blog ini.

2. Meskipun Jlimet, Inilah Tantangan yang Harus Dilawan

Ngeblog pakai handphone pasti jlimet!

Iya. Saya nggak membohongi akan hal itu. Memang jlimet, apalagi saat mengedit tulisan. Kadang signal juga tidak bersahabat dengan baik. Pernah lho, Dears saya udah nulis diblog langsung, ( karena memang lebih sering nulis langsung diblog). Eh, tiba-tiba tulisannya hilang semua. Pengen nangis berdarah seketika. Namun, ya udahlah udah terjadi juga. Jadi ya, buat lagi. Benar-benar tantangan kesabaran yang luar biasa.

Jadi, mau coba ngeblog pakai handphone?

3. Ngeblog Pakai Handphone, Why Not?

Ngeblog pakai handphone? Nggak masalah, Dears. Selama niat dan tekadmu baik. Insyaallah lancar. Apalagi dengan niat ingin menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Kemudian, bila ilmu itu di baca seseorang, dan orang tersebut berubah menjadi sosok yang lebih baik karena tulisan kita. Maka, kita akan mendapatkan amal jariyah. MasyaAllah. Begitu cintaNya Allah kepada kita. Sehingga memberikan pahala jariyah bagi seseorang yang menyebarkan ilmu yang bermanfaat.

Nah, itu adalah alasanku. Namun, ada beberapa hal yang membuatku males banget untuk ngeblog nih, Dears. Apa itu?

1. Karena Jlimet, Jadi Males Ngedit
2. Capek, karena kerja 8 jam per hari, mau buat blog. Eh, malesnya minta ampun.

Plis,, yang di atas jangan sampai di teruskan apalagi di anut (bahasa indonesianya apa ya? oh, ya. di ikuti) ya Dears.




Tentang Aku; Kenangan Bersama Si Mbok

Masa lalu bukan untuk dikenang. Pun juga bukan untuk dilupakan. Bahkan? Di ratapi.

Semua orang pernah merasakan sakit hati di masa lalu, pernah merasakan di hina di masa lalu, pernah merasakan di bully di masa lalu. Namun, hari ini adalah masa depan. Hari ini adalah sebuah impian yang bukan hanya sekedar menjadi angan. Hari ini, adalah sebuah proses untuk menggapai impian.

Dan, kau tahu?

Kali ini, mungkin agak berbeda. Aku akan menceritakan hal-hal yang pernah kulalui di masa lalu, hingga aku menjadi sosok yang seperti sekarang. Memang, sekarang aku belum lah menjadi apa-apa di mata kalian. Namun, hal itu tak masalah bukan? Bila aku hanya ingin bercerita sebentar?


****

Masa kecilku penuh dengan kebahagiaan. Dulu, saat kecil aku sudah terbiasa di tinggal oleh Ibu. Pagi-pagi sekali Ibu pergi bekerja ke sawah, milik orang. Maklum, aku tinggalnya di desa. Karena aku anak yang paling manja waktu itu, sebab belum memiliki adik. Jadi, tiap bangun tidur tak ku jumpai sosok seorang Ibu di rumah, aku menangis. *Nulis ini berasa kek nyata. Kembali kemasa lalu. Mulai berlinang deh air mata.

Aku masih beruntung, kasih sayang pengganti seorang Ibu untukku adalah si Mbah (bukan mbah kandung dari ibunya ibuku. Melainkan adiknya mbahku. Aku biasanya memanggil mbok. Qodralullah, beliau sudah di panggil oleh Allah SWT kurang lebih 3 tahun yang lalu).

Saat aku menangis, Si Mbok yang selalu menggendongku. Mengajakku berjalan ke area perkampungan, ketetangga sebelah. Saat melewti tembok tinggi yang ada di atasnya terdapat bunga. Aku selalu meminta Si Mbok untuk mengambilkan bunga itu untukku.

"Mbok, nyuwun kembang," rengekku saat aku ingin sekuntum bunga cantik yang mekar itu.

Si Mbok pun menurunkanku. Di ambilnya bunga yang indah  itu dengan susah payah karena tinggi badan yang tidak memadai untuk mengambil bunga di atas tembok yang lumayan tinggi.

"Ki lho, Nduk," Si Mbok kemudian memberikan bunga cantik itu.

*Aku termasuk orang yang suka bunga. Bunganya saja tapi, lucu ya. Kalau untuk urusan tanam menanam, i can say, big no!! Hahaa. Dasar aku. But, itu dulu. Sekarang aku ingin menjadi seorang wanita yang sesungguhnya, wanita yang em... Lebih feminim.

Kenangan lain yang masih muncul di memoriku tentang Simbok adalah saat aku mulai tumbuh remaja, aku tidur satu kamar dengannya. Karena, usiaku dan kakak sudah balig. Sudah tidak boleh lagi tidur bersama. Jadi, harus di pisah. Dan, aku harus tidur dengan Si Mbok. Saat itu, entah umur berapa karena aku lupa. Setiap aku tidur dengannya aku selalu menindih tubuhnya, sungguh, aku tak bermaksud. Namun, itulah yang menjadi faktanya. Maafkan aku Si Mbok. 😭😭

Kemudian, saat-saat yang paling menyedihkan tentang Si Mbok adalah saat Si Mbok telah di panggil oleh Allah SWT. Saat itu, air mataku tak dapat di bendung lagi. Aku menangis karena beliau telah di ambil oleh Allah terlebih dahulu sebelum aku lulus. Malah, saat akan mengikuti Ujian Nasional waku SMK. Aku belum bisa membalas semua kasih sayang dan balas budi yang telah beliau berikan padaku. Andai aku bisa...
Namun, berandai-andai hanya akan memudahkan langkah syaitan untuk mengingkari takdir Allah SWT. Nudzubillah...

Itulah beberapa kenangan dengan Si Mbok, yang tak dapat ku ceitakan di sini semuanya.

Mengenal Wakaf, Salah Satu Investasi Akhirat yang Pahalanya Terus Mengalir

Image by : twitter

Bagi kaum muslim yang memiliki harta berlebih, namun, harta yang kalian gunakan bisa lebih bermanfaat, atau menjadi infestasi di akhirat kelak, wakaf bisa menjadi solusinya nih, Dears.

Apa itu wakaf?

Yuk, mari simak penjelasannya.

PENGERTIAN WAKAF

Wakaf adalah sedekah jariyah. Yakni menyedekahkan harta kita untuk kepentingan ummat. Harta wakaf tidak boleh berkurang nilainya, tidak boleh dijual dan tidak boleh diwariskan. Karena wakaf pada hakekatnya adalah menyerahkan kepemilikan harta manusia menjadi milik Allah SWT atas nama ummat.

Dalam  Hadits yang diceritakan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah yang artinya, “Apabila seorang manusia itu meninggal dunia maka, terputuslah amal perbuatannya. Kecuali dari 3 sumber. Yaitu, sedekah jariyah (wakaf), ilmu pengetahuan, dan anak soleh yang mendo’akannya.” 
Nah, dari penjelasan diatas, terdapat kata “sedekah jariyah.” Apa itu?

Sedekah jariyah ialah apabila kita menyedekahkan harta maka, pahalanya tidak akan terputus dan akan mengalir hingga hari akhir.  MasyaAllah, begitu besarnya pahala yang akan kita peroleh.

KEISTIMEWAAN WAKAF
Keistimewaan Wakaf 


Apa sih keistimewaan wakaf itu?

1. Pahala wakaf terus mengalir 


Iyap. Seperti yang telah di jelaskan dalam Hadist di atas, terdapat 3 sumber amal yang tidak akan terputus setelah seseorang meninggal dunia. Salah satunya yakni wakaf.

2. Pahala wakaf bisa diatas namakan orang lain

Misal, orang tua kalian sudah meninggal. Kemudian, kalian ingin memberikan sebuah amalan untuk orang tua kalian karena ingin membalas budi mereka, atas jasa-jasa mereka. Dan juga, didukung oleh kapasitas kalian yang memiliki harta berlebih karena telah berhasil menjadi orang yang sukses. Maka, berwakaflah, untuk membalas jasa-jasa orang tua kalian. 

Hal ini di jelaskan dalam Hadist.

“Dari sahabat Fadhl datang kepada Rasulullah dan bertanya, “Ibuku menginggal dunia dan aku bermaksud ingin melakukan amal kebaikan baginya, apakah pahalanya akan bermanfaat bagi ibuku?”  Rasulullah pun menjawab, “buatlah sumur umum dan niatkan pahalanya untuk Ibumu.”


JENIS WAKAF


Jenis Wakaf (IG :@literasizakatwakaf)

Apa sih, jenisnya wakaf itu?

a. Berdasarkan peruntukan

Nah. Kalian akan mewakafkan tanah. Kemudian, tanah yang akan kalian wakafkan tersebut untuk kepentingan satu golongan saja. Atau? Untuk masyarakat luas?
Misal, kalian mewakafkan tanah untuk satu golongan saja. Kalian bisa membangun masjid, karena hanya bisa digunakan ibadah untuk umat islam.

Lalu, untuk masyarakat luas. Kalian bisa membangun sebuah puskesmas atau rumah sakit. Karena semua golongan bisa mendapatkan fasilitas yang sama, tanpa membeda-bedakan suku, agama, maupun ras.

b.  Berdasarkan jenis harta

Hartanya bisa bermacam-macam nih, Dears. 

Apa itu?

-  Benda tidak bergerak
Misal: sumur umum untuk warga sekitar yang kesulitan air bersih

-  Benda bergerak selain uang 

Yaitu : Logam mulia, Surat berharga, Kendaraan, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak sewa, dan benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

- Benda bergerak berupa uang

Iyap. Uang juga bisa di wakafkan lho, Dears. 

Gimana caranya, Kak?

Tenang, penjelasannya ada di bawah ya..

- Berdasarkan waktu

Ketika kalian mewakafkan benda, lihat juga waktunya ya. Bisa waktu tertentu atau selamanya.

- Berdasarkan penggunaan harta yang di wakafkan

Nah, sudah sudah di jelaskan diatas mengenai apa itu wakaf? Keistimewaan wakaf dan Jenis-jenis wakaf. Maka, yang menjadi pertanyaannya sekarang bagaimana sih cara mewakafkan tanah dan juga uang?

Ok. Simak tata cara berikut ya, Dears.

TATA CARA MEWAKAFKAN TANAH

Cara Mewakafkan Tanah (IG :@literasizakatwakaf)

  1. Calon wakif (orang yang akan mewakafkan) datang ke KUA setempat dengan membawa  identitas diri (KTP) dan Dokumen kepemilikan atas tanah (Sertifikat tanah).
  2. Wakif berikrar wakaf kepada  Nazhir di hadapan kepala KUA selaku PPAIW dan dihadiri oleh penerima manfaat wakaf (mauquf alaih) dan sekurang-kurangnya 2 orang saksi. Jika penerima manfaat adalah masyarakat, kehadiran mereka tidak diharuskan.
  3. Kepala KUA selaku pejabat pembuat akta ikrar wakaf (PPAIW) membuat Akta Ikrar Wakaf (AIW) dan Surat Pengesahan Nazhir.
  4.  Kepala KUA memberikan salinan (Akta Ikrar Wakaf) kepada Wakif dan Nazhir.
  5.  Nazhir mendaftarkan tanah wakaf kepada Badan Pertahanan Nasional dengan membawa : 
  • Surat Pengantar Pendaftaran Tanah Wakaf dari Kepala KUA
  • Akta Ikrar Wakaf (AIW)
  • Surat Pengesahan Nazhir

TATA CARA WAKAF MENGGUNAKAN UANG

Iyap. Kalian bisa lho, berwakaf menggunakan uang. Bagi kalian yang ingin berwakaf namun, terkendala oleh kapasitas keuangan yang belum cukup untuk membeli tanah.
Dengan berwakaf menggunakan uang, siapapun bisa berwakaf.  Uang yang di wakafkan mulai dari Rp. 1.000.000,-. Bagaimana? Cukup terjangkau bukan?

Kemudian, timbul pertanyaan begini, "Kak, kalau berwakaf dengan uang apakah uangnya akan berkurang?"

Tidak. Malah, manfaatnya akan berlipat dan juga untuk Investasi Akhirat.

Cara Mudah Wakaf Uang


Datang langsung ke kantor salah satu dari 9 Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Penerima Wakaf Uang (PWU) berikut ini :


1. Bank Syariah. No. Rek. 0090012345
2. BNI Syariah.  No. Rek. 333000003
3. Bank Muamalat.. No Rek. 3012345615
4. Bank DKI Syariah. No. Rek. 70170003939
5. Bank Mega Syariah Indonesia. No. Rek. 10.00011.111
6. Bank BTN Syariah No. Rek. 701.100.2010
7. Bank Bukopin Syariah. No. Rek. 8800 888 108
8. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jogja Syariah
9. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Barat Syariah
10. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jateng Syariah
11. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Riau Syariah
12. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim Syariah



Nb. Data diatas berasal dari Badan Wakaf Indonesia
Dan,tulisan ini ku ikut sertakan dalam lomba blog, Festival Literasi zakat wakaf bersama Bimas Islam

Kemudian, berikut tata cara mewakafkan uang :
Cara berwakaf uang (IG : @literasizakatwakaf)
  1. Wakif datang ke LKS-PWU
  2. Mengisi akta Ikrar Wakaf (AIW) dan melampirkan foto copy kartu identitas diri yang berlaku (KTP)
  3. Wakif menyetor nominal wakaf dan secara otomatis dana masuk ke rekening BWI
  4. Wakif mengucapkan Shighal Wakaf dan menandatangani AIW bersama dengan :          2 orang saksi dan 1 pejabat bank sebagai Pejabat Pembuat AIW (PPAIW) 
  5. LKS-PWU mencetak Sertifikat Wakaf Uang (SWU)
  6. LKS-PWU memberikan AIW dan SWU ke Wakif
Kemudian, saat berwakaf pilihlah Nazhir yang sesuai dengan syarat Nazhir. Lantas, apa sih syarat-syarat menjadi Nazhir Wakaf itu?




Syarat menjadi Nadzir (IG : @literasizakatwakaf)


  1. Nazhir harus beragama islam. Apabila maukuf alaih-nya beragama islam atau lembaga keagamaan islam. Jika Maukuf Alaih-nya non muslim tertentu, maka nazhirnya boleh non muslim
  2. Nazhir harus dewasa, berakal, adil dan amanah
  3. Nazhir harus mampu melaksanakan tugasnya
  4. Nazhir harus memiliki pengetahuan tentang Wakaf, Hukum Wakaf dan pengetahuan lainnya yang berkaitan dengan wakaf.
Nah, itulah syarat menjadi Nazhir. Jadi, sudah jelaskan tulisan saya kali ini? Makin mudah pula kan, berwakaf di era milineal seperti ini? Jadi, ayo yang mau mewakafkan sebagian hartanya di jalan Allah SWT dan pahalanya terus mengalir sampai hari akhir tiba, Masya Allah. 
  

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Mengenai Saya

Foto saya
Berasal dari keluarga yang biasa saja, pun bukan mahasiswa. Semua itu tak dapat menghentikan langkah saya untuk terus berbagi ilmu. Karena, sebaik-baik manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi sesama. Dan saya, memulainya dari sini; menulis.

Pengikut