Sebuah kata tentang-Mu, Allah SWT


Aku masih ingat hari itu.

Hari dimana aku merasakan kesendirian.

Merasakan kepedihan. Dan, aku merasa bahwa tidak ada satu orang pun di dunia ini yang benar-benar tidak peduli padaku.

Dan saat itu, aku berfikir, "Ah! Tuhan tidak adil."

Dan sejak saat itu, keimananku agak sedikit berkurang.

Pernahkah kau merasakannya?

Disaat kau sedang menemukan masalah. Rasanya, otakmu tak mampu lagi menemukan solusi. Dan kau, menginginkan seorang teman untuk meminta solusi. Setidaknya bisa lebih lega ketika kau membagi cerita kepadanya.

Namun, semua itu hanya sebuah angan-angan belaka.
Dan, aku merasakannya. Tepatnya, beberapa minggu yang lalu. Disaat aku menemukan masalah yang benar-benar aku sendiri tak tahu harus bagaimana.
Pernah aku berfikir untuk pasrah. Namun, masih saja ada yang mengganjal dihati.

Dan, saat itu tiba.  Saat-saat dimana aku menemukan sebuah jawaban dari semua masalahku ini.
Aku masih ingat, tepatnya pada tanggal 29 Oktober 2017. Setelah habis maghrib. Aku yang waktu itu baru pulang kerja mengalami kecelakaan. Sebuah kejadian yang sebelumnya tidak akan pernah terjadi padaku tapi nyatanya terjadi pula padaku.

Alhamdulillah. Aku masih bisa hidup. Masih diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki diri sendiri.

Namun, Kau tahu? Saat aku kecelakaan motorku masih menyla dan posisiku dihalangi oleh motorku. Jadi, saat orang lain lewat mereka tidak langsung menabrakku. Sedangkan aku? Tak sadarkan diri.

Sejak kejadian itu aku berfikir bahwa. Mungkin ini adalah sebuah jawaban dari pertanyaanku selama ini. Dan juga, Allah SWT telah menegurku.

Bukankankah kita dilahirkan di dunia ini memang sendiri? Maksudku, dalam hal catatan amal ibadah. Dan akan kembali pada-Nya sendiri pula.

Jika memang semua yang telah terjadi padaku saat ini adalah sebuah teguran. Maka, aku menerimanya dengan sepenuh hati. Aku ikhlas lillahi ta'ala.

Mungkin, selama ini aku semakin menjauhi-Nya. Dan, cara itulah yang Dia ambil untuk menegurku.

Selama ini diriku memang sendiri. Namun, disi lain Allah mendekatiku. Ia ada disampingku. Namun, rasa tak sadarku menyangkal bahwa aku memang sendirian. Tak ada satu teman pun yang menemaniku setelah kelulusanku. Mereka sibuk sendiri-sendiri.

Dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 186

"Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu, jawablah bahwasanya Aku dekat . Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon padaKu. Maka, hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahku. Dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku. Agar mereka selalu ada dalam kebenaran.

Dijelaskan pula dalam Hadist Riwayat muslim berkata ; " Siapa yang mendekat kepada-Ku (Allah) sejengkal, maka Akan mendekatinya sehasta. Dan siapa yang mendekat kepada-Ku dengan berjalan kaki. Maka aku akan mendekatinya dengan berlari-lari."

Ingat! Didunia ini kita tidak sendirian. Masih ada Allah didekat kita bahkan, Ia lebih dekat dari urat nadi kita. (Qs. Qaf (50) : 16)

Ia tak nampak
Namun, kita bisa merasakan kehadiran-Nya
Ia tak jauh
Ia dekat, bahkan lebih dekat dari urat nadi kita
Dan, Ialah pencipta sebaik-baik pencipta
Alhamdulillah

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Mengenai Saya

Foto saya
Berasal dari keluarga yang biasa saja, pun bukan mahasiswa. Semua itu tak dapat menghentikan langkah saya untuk terus berbagi ilmu. Karena, sebaik-baik manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi sesama. Dan saya, memulainya dari sini; menulis.

Pengikut